Untuk album itu, aku benar-benar mengambil risiko. Di satu kesempatan aku berkata, bahwa aku mau mengubah warna alÂbumÂku. Kemudian manajeÂmenÂku mengatakan itu terlalu beriÂsiko. Dengan tegas aku memÂbalasnya, ‘ini yang sehaÂrusnya kita lakukan di industri’,†cerita Swift.
Termasuk ketika aku mengaÂjukan ide sampul album seperti saat ini. Aku harus meyakinkan label bahwa album dengan seÂtengah wajah sebagai sampul adalah cara menjual terbaik. KaÂrena ada suasana misterius, aku tidak ingin orang tahu DNA emosional album
1989.â€
Konser
The 1989 World Tur akan menjadi nama konser tur Swift yang keempat. Konser tersebut akan mendatangi 60 panggung, dari Benua Asia, Eropa hingga Amerika.
Yang jelas aku selalu ingin berbicara dengan penontonku, bukan berteriak. Aku ingin sesuatu yang intim. Aku sangat suka dengan pementasan BroadÂway, aku terobsesi. MungÂkin aku akan menemukan cara lain untuk membawa teaÂtrikal ke atas pangÂgung kali ini,†jelas dara 25 tahun ini. PeÂlantun 22 ini juga mengÂÂungkap kejeÂlasan di balik pemuÂtusan kerja sama deÂngan situs musik
streamÂing, Spotify yang menghebohkan.
Jika anda mengÂakses iTuÂnes, kalian masih bisa menÂdengarkan albumku. Aku sudah mencoba pada Spotify, tapi rasanya ada nilai seni yang tidak dihargai. Aku tidak suka raÂsanya. Semua orang mengeÂluh tentang penurunan penjuaÂlan album, tapi mereka justru menÂdukung konsep streaming itu,†tutur Swift emosional.
Aku berpikir orang harus tahu ada nilai di setiap karya yang diciptakan para musisi. Sayangnya, Spotify tidak memÂpunyai kebijakan ke arah situ. Seharusnya berita ini sudah menjadi berita lama,†seloroh penggemar Iggy Azalea dan Haim ini.
Tak lupa, Swift mengungkap alasan kenapa sampai sekarang memilih menjadi jomblo.
Hatiku hancur! Aku dulu berÂÂhasil menjual banyak album naÂmun orang-orang tetap memÂÂbiÂcarakan hubungan asmara,†tukasnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: