Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buat Unggahan Rasisme Anti-China, Bryan Adams Minta Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 13 Mei 2020, 08:17 WIB
Buat Unggahan Rasisme Anti-China, Bryan Adams Minta Maaf
Bryan Adams/Net
rmol news logo Penyanyi Kanada, Bryan Adams akhirnya meminta maaf setelah mengunggah sebuah perkataan rasis anti-China di akun Twitter dan Instagram-nya.

Dalam media sosialnya pada Senin (11/5), Adams mengaku konsernya di Royal Albert Hall yang seharusnya diselenggarakan pada pekan ini gagal karena pemakan kelelawar, penjual di pasar hewan basah, dan virus corona baru.

Penyanyi "Everything I Do" tersebut juga bahkan menyerukan orang-orang untuk menjadi vegetarian. Pasalnya gara-gara Covid-19, seluruh dunia menderita dan ribuan meninggal dunia.

Sementara kelompok pecinta hewan memuji seruan Adams, banyak netizen yang menanggap pernyataannya sarat anti-China.

"Ini sangat tidak bertanggung jawab dan sangat rasis," ujar anggota Dewan Nasional Kanada untuk Keadilan Sosial, Amy Go.

"Dia adalah idola Kanada dan dia mengipasi api rasisme anti-China, dan berkontribusi pada peningkatan penuh kebencian dan serangan terang-terangan pada orang-orang China dan Asia di Kanada dan di seluruh dunia," tambahnya.

Keesokannya, Selasa (12/5), Adams kemudian mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada siapa pun yang tersinggung dengan kata-katanya.

"Tidak ada alasan, saya hanya ingin mengonceh tentang kekejaan terhadap hewan yang mengerikan di pasar basah ini yang mungkin menjadi sumber virus dan mempromosikan veganisme," ujarnya seperti dimuat CNA.

Ia juga menambahkan: "Saya mencintai kalian semua."

Sejak wabah Covid-19 muncul, kata-kata rasisme anti-China kerap bermunculan yang dikaitkan dengan pandemik.

Misalnya, pengalaman baru-baru ini tentang seorang pria berusia 92 tahun yang diusir dari sebuah toko di Vancouver ke trotoar oleh penjaga toko karena ia keturunan China.

Lalu, seorang wanita Tionghoa-Kanada juga ditinju di wajahnya dalam serangan tidak beralasan pekan lalu ketika menunggu di halte bus pusat kota di kota metropolitan pantai Pasifik.

Sejak itu Adams telah menghapus tweet yang menyinggung itu, tetapi pesan itu tetap ada di Instagram. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA