Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Film Indonesia Tetap Tumbuh Selama Pandemi, FFWI 2022 Hadir Akhir Bulan Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 20 Maret 2022, 13:10 WIB
Film Indonesia Tetap Tumbuh Selama Pandemi, FFWI 2022 Hadir Akhir Bulan Ini
Festival Film Wartawan Indonesia/Net
rmol news logo Situasi pandemi Covid-19 menjadi pukulan hebat bagi industri perfilman Indonesia. Kendati begitu, akar perfilman Indonesia masih kokoh dan terus berkembang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Itulah yang mendasari Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XXI Tahun 2022 mengangkat tema "Merayakan Film Indonesia". FFWI akan dirilis bertepatan dengan Hari Film Nasional (HFN) pada 30 Maret 2022.

Kali ini, FFWI ingin menunjukkan bahwa ekosistem perfilman Indonesia memiliki tingkat imunitas kuat dalam menghadapi gempuran virus masalah yang ada.

"Terlepas dari berbagai permasalahan yang ada, dalam kaitan itu, perfilman Indonesia masih tetap eksis. Untuk itu kita selayaknya bersyukur dan merayakanya,” kata ketua panita FFWI, Wina Armada Sukardi, seperti dalam keterangannya yang diterima redaksi, Minggu (20/3).

Wina menjelaskan alasan FFWI tahun ini dirilis bersamaan dengan HFN karena adanya latar belakang yang berkaitan.

Tanggal HFN ditetapkan dari tanggal pengambilan pertama adegan film “Long March” karya Usmar Ismail yang merupakan salah satu tokoh wartawan dan pernah menjadi ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Selain sebagai Bapak Perfilman Indonesia, Umar Ismail juga telah didapuk sebagai pahlawan nasional.

Berbeda dengan FFWI XI tahun 2021 yang hanya menilai tiga genre film, yaitu drama, komedi, dan horor. Pada FFWI tahun ini, akan ada penambahan genre, yakni laga.

Keempat genre film yang masuk penilaian FFWI 2022 adalah film yang ditayangkan baik di bioskop maupun OTT antara tanggal 1 Oktober 2021 hingga30 September 2022.

"Di luar dugaan, produksi film Indonesia terus bertumbuh,” ujar ketua bidang penjurian FFWI, Yan Widjaya.

Setiap genre akan dinilai dengan sembilan unsur, yaitu aktor/aktris utama, aktor/aktris pendukung, penulis skenario, penyunting/editor, DOP/penataan kamera, sutradara, dan film terbaik. Mereka yang menang akan mendapatkan Piala Gunungan.

Selain itu panitia juga menyediakan Piala Khusus bagi tokoh atau pelaku perfilman yang memenuhi kreteria tertentu.

Dibanding dengan tahun lalu, jumlah juri tahun ini juga bertambah.
Seluruh film akan dinilai oleh 31 orang juri awal, dan 9 orang juri akhir. Berdasarkan data,  komposisi usia  juri termuda 26 tahun dan paling senior 65 tahun.

Demikian pula, berbeda dengan tahun lalu, yang seluruh 35 orang juri menilai semua film sekaligus memilih dan menentukan pemenang. Tahun ini juri awal hanya menentukan nominasi saja, sedangkan pemenangnya ditentukan oleh juri akhir.

Tahun ini FFWI masih bermitra utama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media (PMM) Dirjen Kebudayaan di Kemendikbud Ristek RI. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA